PERENUNGAN KEFILSAFATAN
![]() |
Sumber: Nationalgeographic.co.id |
Apakah filsafat itu ?
Orang mengatakan bahwa filsafat tidak membuat roti. Ucapan ini sepenuhnya benar. Filsafat tidak memberi petunjuk-petunjuk untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi, juga tidak melukiskan teknik-teknik baru untuk membuat bom atom. Sebenarnya jika di dalam filsafat anda mencari jawaban yang terakhir terhadap persoalan yang anda hadapi, iya nih jawaban yang disepakati oleh semua filsuf sebagai hal yang benar, maka anda akan kecewa dan bersedih hati. Setelah lama mempelajari anda dapat mulai menyusun suatu sistem filsafat yang di dalamnya anda dapat mendapatkan persoalan-persoalan yang anda hadapi dan memberikan jawaban-jawaban yang kiranya sah.
Anda pun juga menjadi terbiasa mengadakan penalaran-penalaran secara tepat, dan memurnikan pikiran-pikiran yang tepat pula, sehingga anda akan siap mendapati bahwa penyelesaian anda sering tidak memadai dan bersifat sementara, serta tidak diterima oleh banyak orang.
Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan tindakan. Meskipun filsafat 'tidak membuat roti' namun filsafat dapat menyiapkan tungkunya, menyisihkan noda-noda dari tepungnya, menambah jumlah bumbunya secara layak, dan mengangkat roti itu dari tungku pada waktu yang tepat. Secara sederhana hal ini dapat berarti bahwa tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk yang sistematis Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.
Saya akan memberikan gambaran dengan sebuah contoh klasik, lama berselang pada tahun 399 sebelum masehi Socrates dihukum mati atas tuduhan merusak jiwa kaum muda di Athena. Ia harus mati dengan minum racun pada suatu hari tertentu tetapi Socrates mempunyai banyak teman kaya raya yang mengambil keputusan bahwa karena menurut hemat mereka Socrates di hukum secara salah maka mereka akan membantunya untuk melarikan diri, mereka pun bersedia menyuap pengawal penjara dan membujuk Socrates agar melarikan diri.
Bagi manusia praktis, pastilah ia akan berkeinginan untuk meninggalkan penjara secara langsung, tetapi tidak demikian halnya dengan socrates kepada kawan kawannya ia berkata bahwa sebelum ia mau menerima tawaran mereka, perlu ditentukan terlebih dahulu apakah perbuatan melarikan diri itu layak baginya? Nah, inilah ucapan seorang filsuf ia duduk dengan teman-temannya untuk membicarakan masalah itu secara hati-hati diajukan alasan-alasan dari pelarian dirinya, dengan sikap hati-hati yang sama, Socrates meneliti alasan-alasan tersebut dalam mengajukan alasan-alasan lain yang tidak menyetujui ia melarikan diri.
Akhirnya teman temannya sepakat bahwa tidaklah tepat bagi Socrates untuk melarikan diri pada saat itulah pembicaraan ke filsafat berakhir. Socrates bertindak. tindakannya didasarkan atas pemikirannya tetapi tindakan itu tidak merupakan bagian dari pemikiran tersebut Socrates tetap tinggal di penjara dan ia pun... minum racun!
Keinginan kefilsafatan ialah pemikiran secara ketat, contoh di atas menunjukkan bahwa filsafat berbeda sama sekali dengan membuat roti. filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran penalaran mengenai sesuatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis atas suatu sudut pandangan yang terjadi dasar suatu tindakan. dan hendaknya diingat bahwa kegiatan yang kita namakan kegiatan ke filsafatan itu sesungguhnya merupakan perenungan dari pemikiran.
Pemikiran jenis ini berupa meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lainnya, menanyakan "Mengapa", mencari jawaban yang lebih baik dibandingkan dengan jawaban yang tersedia pada pandangan pertama. filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keruntutan, dan keadaan memadainya pengetahuan, agar kita dapat memperoleh pemahaman. Apakah makna istilah-istilah kejelasan, keruntutan, keadaan memadai, dan 'pemahaman' tersebut ?
Penulis :
Ahmad Zuhri