Yuk Ikuti Laman ini, Supaya tidak ketinggalan updatenya. Follow me : )

Mundur Satu Langkah Sebuah Bentuk Penghianatan (Korelasi Jargon PMII dengan Kajian Kitab Ulama’ Salaf)

source : tangan terkepal dan maju kemuka

"Sekali bendera dikibarkan, hentikan Ratapan dan Tangisan. Mundur satu langkah ialah sebuah bentuk penghianatan" begitu slogan penggembor semangat yang kerap kali didengarkan dan diucapkan oleh kader dan anggota PMII dalam pergerakannya. Namun, tidak semua orang memahami betul esensi yang terkandung dalam kalimat ke dua slogan tersebut. "Mundur satu langkah ialah sebuah bentuk penghianatan" , beberapa orang tidak mencerna dengan baik kata-kata tersebut. Mereka menelan mentah-mentah tanpa memeras intisari dari kata tersebut dan menganggap segala bentuk "mundur" merupakan sebuah penghianatan. Padahal, jika kita telaah lebih dalam. Tidak semua mundur merupakan hal yang buruk, adakalanya mundur merupakan pilihan yang tepat dari suatu masalah. Atau mundur untuk mempersiapkan sebuah strategi baru untuk melangkah lebih maju. Seperti halnya ketika kita hendak mendobrak pintu, yang pertama kita lakukan pasti ialah mundur beberapa langkah membuat jarak dan ruang antara kita dengan pintu untuk melancarkan dorongan keras agar pintu terbuka. Mundur dalam hal tersebut merupakan pilihan yang tepat karena jika kita mendobrak pintu tanpa mundur terlebih dahulu, maka gaya yang dihasilkan tidaklah cukup untuk membuat pintu terbuka dengan paksa (kecuali Anda Superman atau manusia yang memiliki kekuatan super). Contoh lain ialah ketika kita berhadapan dengan seorang musuh, jika dirasa perbandingan kekuatan antara kita dan musuh terlalu besar sehingga kita tidak memiliki kesempatan untuk mengalahkannya, maka mundur untuk memikirkan strategi dan mencari bantuan tentu lebih tepat daripada maju dan melakukan serangan yang tidak teratur (membabi buta). Dari sini kita sudah paham bahwa tidak semua mundur itu salah atau bentuk penghianatan. Lantas bagaimana mundur yang merupakan bentuk penghianatan?

Mundur yang merupakan bentuk penghianatan ialah mundur dengan tujuan berhenti untuk berproses, berhenti untuk meneruskan estafet perjuangan, berhenti karena karena merasakan lelahnya sebuah perjuangan. Mundur karena lelah, mundur karena takut, mundur yang bukan bagian daripada proses baik dengan atau tanpa alasan merupakan sebuah bentuk penghianatan. Dalam kajian keilmuan Islam hal tersebut tergolong dosa besar yang ditidak disukai Allah SWT. Kenapa bisa begitu? , Karena sejatinya kata-kata "Mundur satu langkah adalah sebuah penghianatan" merupakan serapan dari makna yang terkandung dalam ayat Al Qur'an. Lebih tepatnya adalah surat Al Anfal ayat 15 – 18 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ۝ وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ ۝ فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ۝ ذَٰلِكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ ۝

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.” (Q.S Al Anfal 15-18)

Dalam ayat tersebut menegaskan bahwa ketika seseorang mu’min apabila dirinya sedang diserang oleh orang-orang kafir, maka tidak diperkenankan baginya untuk mundur dan melemahkan harga diri dan martabat islam. Dan ketika sudah masuk ke dalam medan perang, haram bagi seorang mujahid (orang yang berperang) untuk mundur dan membelakangi musuh kecuali untuk mencari bantuan dan menyusun strategi. Dalam kitab Tafsir Ayatul Ahkam karangan Syaikh Muhammad Ali As Shobuni dijelaskan bahwa mundur dan meninggalkan medan perang bagi seorang mujahid merupakan dosa besar karena hal tersebut dapat menggoyahkan semangat dan tekad prajurit lainnya yang dapat menjadi sebab kekalahan umat islam. Mundur dari medan perang diperbolehkan asalkan dalam keadaan darurat yang telah ditentukan. Dalam ayat tersebut juga dipaparkan bahwa kemenangan orang-orang muslim atas orang-orang kafir merupakan bentuk pertolongan dari Allah SWT. Dan Allah juga telah melemahkan orang-orang kafir dihadapan orang-orang mu’min.

Ayat tersebut memiliki korelasi yang cukup erat dengan kata-kata “Mundur satu langkah ialah sebuah bentuk penghianatan”. Implementasi ayat dalam dunia organisasi dapat diambil makna bahwa mundur dan memutuskan berhenti dari proses merupakan suatu penghianatan yang juga bernilai dosa besar. Karena sejatinya berproses di PMII merupakan bentuk nyata perjuangan orang-orang mu’min dalam memerangi kedzoliman orang-orang dzolim. Karena itu seseorang yang sedang berproses di PMII dan telah mengikuti Pelatihan Kader Dasar mendapatkan gelar “Kader Mujahid” yang artinya ialah kader yang tengah berjuang menegakkan agama islam. Kader yang telah terjun ke dalam medan pertempuran dan memerangi kedzoliman orang-orang dzolim. Pada akhir ayat juga disebutkan bahwa kemenangan orang-orang mu’min semata-mata merupakan pertolongan dari Allah SWT. Hal ini menunjukan bahwa hasil perjuangan kader dalam organisasi merupakan keputusan yang dikehendaki oleh Allah SWT, sedangkan untuk prosesnya merupakan kewajiban dan keharusan yang wajib dilaksanakan oleh kader itu sendiri.

Sekian dari penulis, secuil tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat lain. dan semoga dapat merubah sudut pandang orang-orang yang keliru menafsirkan slogan penggembor semangat yang ada di PMII. “Sekali bendera dikibarkan, hentikan ratapan dan tangisan. Mundur satu langkah ialah sebuah bentuk penghianatan. Tangan terkepal, dan Maju ke Muka !”

Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Oleh : Moch. Arifudin

Posting Komentar