Yuk Ikuti Laman ini, Supaya tidak ketinggalan updatenya. Follow me : )

Menemukan Sejarah Bendera Merah Putih

 Kita semua mengetahui bahwa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan 9 Ramadan 1364. Namun sepintas, peristiwa bersejarah tersebut hanya dianggap sebagai peristiwa politik semata tanpa dijiwai oleh ajaran Islam. Padahal dalam buku “Menemukan Sejarah” karya Ahmad Mansur Suryanegara Bung Karno sebagai pelaku sejarahnya menyatakan bahwa pemilihan tanggal 17 tersebut diilhami oleh kewajiban melaksanakan sholat yang berjumlah 17 rakaat setiap harinya. Dan proklamasi juga terjadi di bulan Ramadan dimana Al-Qur’an diturunkan pada tanggal ke-17.

Lalu bagaimana dengan warna bendera negara kita ? Apakah masih terdapat unsur ajaran Islam ?

Dalam UUD 1945 Bab XV Pasal 35, PPKI mengesahkan bendera negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Pemilihan warna merah putih ini secara historis sejalan dengan anugrah Allah kepada Rasulullah. Nabi Bersabda, “Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepadaku bumi, timur dan baratnya. Dan Allah melimpahkan dua perbendaharaan kepadaku, yaitu merah dan putih”. HR. Muslim

Rasulullah sering menjadikan warna merah putih sebagai warna busananya. Surban dan jubah warna putih dan selendang merah yang dililitkan di lehernya. Sampai ketika Rasulullah dimakamkan, selendang merahnya digunakan sebagai alasnya, berkain kafan putih dan diganjal dengan bata merah. Hal ini juga tampak pada warna dinding dan tiang pada Masjid Nabawi.

Lalu bagaimana hal tersebut menjadi acuan negara Indonesia untuk menjadikan Merah Putih sebagai warna benderanya ? Hal ini pasti tidak luput dari peran walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Dalam upaya menyebarkan agama Islam, metode dakwah yang digunakan oleh walisongo pada umumnya menggunakan simbol kata dan barang. Dan dalam rangka pemasyarakatan Merah Putih ini, Walisongo melakukan pendekatan budaya seperti tampak pada Hari Besar Islam, seperti pada tanggal 10 Syura, umat Islam mengadakan bubur merah dan bubur putih. Pemilihan warna bunga untuk upacara mandi masuk Islam juga menggunakan mawar merah putih sebagai campuran air mandinya, dan masih banyak lagi.

Hal inilah yang selanjutnya menjadikan merah putih sebagai lambang kemerdekaan Indonesia. Proses sejarah yang demikian ini kurang diperhatikan oleh kita sebagai generasi muda. Padahal dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18 diterangkan, “Perhatikan sejarah untuk masa depanmu”.

Oleh : Himma Savira

Post a Comment