Yuk Ikuti Laman ini, Supaya tidak ketinggalan updatenya. Follow me : )

Sejarah! PERISTIWA DIBALIK LAHIRNYA PMII

source : foto istimea PB PMII/seminar Gus Dur

PERISTIWA DIBALIK LAHIRNYA PMII

Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Bukan hanya belajar di kampus, mahasiswa juga memiliki peran dan fungsi penting dalam kemajuan bangsa. Peran dan fungsi mahasiswa yang pertama yaitu sebagai agent of change (agen perubahan). mahasiswa diharuskan untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agar dapat menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Yang kedua sebagai penjaga nilai-nilai (guardian of value). Mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam melindungi Nilai-nilai yang luhur. Selanjutnya sebagai pengontrol kehidupan sosial (social control). Dalam peran dan fungsi ini, mahasiswa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah  saat ada kebijakan yang melenceng maka mahasiswa  mewakili masyarakat untuk memberikan kritik, saran serta solusi.

Hal ini yang menjadi hasrat kuat bagi mahasiswa nahdliyin pada waktu itu pada tahun 1955 untuk membentuk wadah (organisasi ) yang beredeologi ahlussunnah waljama'ah (aswaja). Kemudian di tahun 1960 lahirlah  organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Namun disini penulis tidak akan mengulas semua sejarah kelahiran organisasi PMII, akan tetapi sedikit mengulas terkait kondisi yang melatar belakangi proses kelahiran  PMII.

Ada beberapa situasi dan kondisi yang melatar belakangi proses kelahiran PMII saat itu, antara lain situasi politik negara Republik Indonesia, Posisi Umat Islam Indonesia, dan Keadaan Organisasi Mahasiswa saat itu.

Yang dimaksud dengan keadaan organisasi mahasiswa disini adalah suatu wadah aktivitas para mahasiswa di luar kampus (ekstra universiter dan ekstra kurikuler). Dengan wadah seperti itu aktivitas mahasiswa banyak memberikan andil besar terhadap pasang surutnya sejarah bangsa Indonesia, khususunya generasi muda. Andil tersebut biasanya digerakkan oleh idealisme yang berorientasi pada situasi yang selalu menghendaki adanya perubahan kearah perbaikan bangsanya, sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.

Gerakan Mahasiswa tempo dulu

Situasi dunia kemahasiswaan saat itu banyak terkait dengan kondisi politik nasional. Sebab sejarah kemahasiswaan di Indonesia pun paralel dengan apa yang terjadi pada dasa warsa 1950-an, kegiatan mahasiswa pada dasa warsa 1950-an banyak berkaitan dengan persoalan-persoalan politik, sebab mahasiswa pada saat itu lebih cenderung merupakan alat partai politik.

Oleh karena itu wajar kalau organisasi mahasiswa harus terlibat dalam masalah penyusunan kabinet, Demikian juga misalnya ketika pelaksanaan Pemilu tahun 1955, organisasi mahasiswa Islam yang diwakili oleh HMI pada saat itu menyerukan kepada masyarakat supaya memilih partai-partai Islam, dan khusus kepada warganya supaya memilih salah satu partai Islam yang disenangi.

Keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis di imbangi pula oleh aktivitas-aktivitas di bidang kepemudaan, baik dalam skala nasional maupun International. Porpisi dan FPII (Front Pemuda Islam Indonesia) adalah dua organisasi yang telah mengantarkan peran serta para pemuda islam Indonesia. Demikian juga kahadiran GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) sebelumnya telah memainkan peranan penting dalam hubungannya dengan BKPRI (Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia) yang dipimpin oleh Khairul Saleh.  Dalam pertemuan Kongres Pemuda Islam sedunia (International Assembly of Muslem Youth) pada tahun 1955 di Karachi Pakistan, pemuda Islam Indonesia diwakili oleh PORPISI. Sementara PPMI (Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia) dan MMI (Majlis Mahasiswa Indonesia) yaitu wadah federatif organisasi ekstra dan intra-universiter telah memberi warna tersendiri dalam dunia kemahasiswaan.

Akan tetapi dalam perjalanan sejarahnya PPMI dan MMI juga sama saja, yaitu kedua organisasi ini tidak bisa melepaskan diri dari soal politik. Oleh karena itu jika mengungkapkan dunia kemahasiswaan secara organisasi pada tahun 1950-an tidak terlepas dari adanya persaingan politik dalam dua tubuh organisasi federatif itu, bahkan persaingan tersebut berlangsung hingga tahun 1965 disaat meletusnya G.30.S/PKI. PPMI dan MMI yang sudah didominasi oleh CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang berhaluan Komunis kemudian tamat riwayatnya bersamaan dengan penganyangan terhadap G.30.S/PKI.

Dinamika kehidupan mahasiswa yang seperti itu telah mendorong sekelompok mahasiswa nahdliyin untuk ikut berperan didalamnya, sebab dalam suasana seperti itu para mahasiswa nahdliyin merasa tidak cukup tersalurkan aspirasinya hanya melalui HMI. Wajar bila akhirnya para mahasiswa nahdliyin segera membentuk wadah tersendiri, disamping alasan intern yakni IPNU sudah tidak lagi mampu mewadahi gerakan para mahasiswa nahdliyin tersebut.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia. Organisasi ini menjadi wadah bagi kader-kader Nahdatul Ulama (NU) yang sudah terdaftar di Perguruan Tinggi  maka dari itu kita selaku mahasiswa nahdliyin harus melanjutkan perjuangan para pendahulu untuk mewujudkan generasi penerus bangsa ini lebih baik lagi.

Oleh : Khoirul Hasan  

Yuk Ikuti/follow laman ini, biar tidak ketinggalan postingan terbaru lainnya!

2 komentar

  1. kenapa tidak dijelaskan saja dengan jujur, PMII Lahir dari Rahim IPNU yaitu berawal dari Departemen Kemahasiswaan IPNU
    1. Kalau masih siswa jgn komen tulisan mahasiswa ya mas/mbk, tkut gagal faham